Sejarah Desa
Pada pertengahan abad XVII Ida Cokordo Banjar memasuki Puri yang baru ini diiringi oleh kaula yang cukup banyak mengisi daerah pemukiman ini. Semuanya merasa puas dan kagum akan kemegahan dan kehindahan atau “Kerawitan” Puri dan sekitarnya. Puri baru ini diberi nama Puri Agung dan wilayah sekitar kerawitan yang akhirnya menjadi Kerambitan. Demi pertahanan dan ketahanan wilayalah kaula warga inipun diatur demikian rupa. Daerah Barat Daya bermukim pemberani, maka diberi nama Banjar Wan. Daerah tenggara bermukim para hendakan akhirnya disebut Banjar Pekandelan dan Kedampal. Daerah ulu atau Utara didirikan sebuah pemujaan sebagai ungkapan perana sukseme terhadap Sang Hyang Widhi Wasa dari pada batu besar sebagai lingga. Batu ini bergerigi dan bergeriti, sehingga daerah-daerah itu diberi nama Baturiti. Di Daerah Timur Laut bermukim warga yang telah teguh kukuh, sebagai pengaman pintu masuk yang akhirnya daerah ini diberi nama Banjar Kukuh yag sekarang menjadi Desa Kukuh. Dengan demikian jelaslah bahwa riwayat Desa Kukuh tidak bisa dilepaskan dengan Desa Kerambitan dan Desa Baturiti yang sampai saat ini menjadi satu Desa Adat Bale Agung. Demkianlah secara singkat riwayat terjadinya Desa Kukuh. Dimana dalam perkembangan pemerintahan Desa Kukuh, wilayahnya meliputi lima Dusun yaitu Kukuh Kangin, Kukuh Kawan, Kukuh Kelod, Samsam Kelod, dan Samsaman Alas.