Sejarah Desa
Pada tahun 1486 masehi kerajaan Gelgel mengalami kekacauan sehingga banyak diantara rakyatnya yang melarikan diri mencari daerah yang lebih aman. Dua belas orang diantara mereka mengembara secara berkelompok dengan tekad dan tujuan yang sama yaitu mencari daerah yang aman dan daerah pertanian yang baru sehingga mereka dapat mewariskan hari depan yang lebih baik bagi anak cucunya. Mereka menyusuri arah barat dari pantai samudra indonesia. Dalam perjalanan yang melelahkan ini, mereka beristirahat di pantai seseh dan akhirnya terlena. Disaat ketiduran inilah konon mereka bermimpi sebagai berikut: “lanjutkan perjalananmu ke barat, kelak juka bertemu dengan sebuah muara sungai besar beloklah ke utara “. Beberapa hari kemudian akhirnya mimpi itu menjadi kenyataan. Mereka bertemu dengan muara sungai besar yang kedua tepi sisinya masih merupakan rimba belantara, disitu mereka tertegun sesaat dan akhirnya demi tujuan, merekapun membelok ke utara menyusuri tepi timur sungai tersebut. Dalam menjelajahi hutan yang mengerikan itu akhirnya sampailah mereka disuatu tempat yang merupakan pertemuan tiga buah sungai yaitu: Sungai Ho, Sungai Lamuk dan Sungai Nyampuan. Giografis wilayah itu sangat ideal didalam kehidupan bertani. Keadaan Giografis yang luas mendatar, subur dan penuh kemakmuranitu, dalam bahas mereka disebut “MELUMBANG” dari kata inilah mereka memberi nama “BELUMBANG“ untuk daerah yang mereka pilih sebagai tempat tinggal yang abadi.